Seorang Anak..


“Kapan nich, punya momongan?”

“Lho, berapa tahun menikah, koq belum hamil?”

Pertanyaan di atas sering terlontar kepada seorang muslim yang tinggal di Karawang, dan telah menikah selama 13 tahun. Usia pernikahan yang cukup lama, untuk dilalui hanya berduaan saja dengan sang istri. Tetapi apa hendak dikata, kondisi medis sang suami tidak menggembirakan, hanya 3% bibit sperma yang hidup. Tekanan lebih berat dirasakan oleh sang istri, yang merasa belum bisa membahagiakan suami dengan memberikan keturunan.

Belum lagi celetukan masyarakat yang mempertanyakan kesuburannya sebagai seorang wanita. Benar-benar himpitan dan tekanan luar biasa. Pergi ke dokter kandungan dan ginekolog telah dilakukan berkali-kali. Berbagai therapy telah dilakukan, program bayi tabung, termasuk pergi ke beberapa pengobatan alternative. Tetapi waktu demi waktu berlalu, dan hasilnya tetap nihil.

Cobalah kalian pergi ke seorang ulama hikmah, siapa tahu berhasil, cetus seorang kerabatnya. Pikir suami-istri tersebut, ya, apa salahnya dicoba, akhirnya mereka berdua disarankan pergi ke seorang alim di Kota Bekasi.

********
“Ente pernah ke dukun?” Tanya sang alim. “Ya pernah, ke pengobatan alternatif” Jawab sang suami.

“Kalau ente pernah ke dukun, sholat tobat dulu kepada Allah, baru balik lagi kesini.” Suruh sang alim. Mereka pun sholat tobat dan kembali ke rumah sang alim. Sang suami menceritakan kondisi mereka yang belum memiliki momongan selama 13 tahun, bahkan dokter juga memvonis tingkat kesuburan sperma suami hanya 3%.

“Ente salah percaya sama dokter, yang hanya manusia. Harusnya ente minta kepada Allah, karena Allah sang pemilik penyakit dan pemilik obat segala penyakit. Allah pula yang menciptakan mahluk hidup. Dokter hanya menerka-nerka kondisi ente dan istri ente. Kesuburan 3% tidak akan menghalangi kehamilan kalau Allah menghendaki. Ini lah inti tauhid, bahwa Allah pemilik keajaiban, kesuksesan, kesembuhan, ketenangan,dan segala hal lainnya” kata sang alim.

“Ya ustadz, kami mengerti, terus bagaimana solusinya” kata sang suami.

“Ente mau membeli anak nggak?” Tanya sang alim. “Memang bisa beli anak ya ustadz?” kata istri.

“Bisa membeli anak, kata siapa enggak bisa. Ente bayar berapa untuk bayi tabung?” kata sang alim. “Kami bayar 40 juta rupiah untuk satu kali program bayi,” jawab sang suami. “Kalau ente ridho, keluarkan separoh biaya bayi tabung atau 20 juta rupiah untuk sedekah ke dhuafa sama anak yatim. Jangan lupa jaga sholat jamaah di masjid dan berdoa kepada Allah, insya Allah istri ente akan hamil,” kata sang alim.

Akhirnya suami-istri tersebut mengeluarkan sedekah sebesar 20 juta rupiah. Subhanallah, dalam waktu 1 bulan, jumlah sperma hidup naik menjadi 25%, pada bulan kedua menjadi 60%. Setelah bulan ketiga, sang istri positif hamil 3 minggu. Allahu Akbar, sembilan bulan kemudian bayi mereka pun lahir dengan selamat.

********
“Alhamdulillah, terima kasih ya ustadz, anak kami telah lahir dengan selamat” kata sang suami. “Oh jangan terima kasih ke ane, ucapkan syukur kepada Allah. Ente berdua yang telah bertobat, bertauhid dan bersedekah, sehingga Allah mengabulkan do’a ente berdua” kata sang alim.

*******
At Taghaabun (ayat 17) : Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyayang.

*******

Pembaca, kisah di atas benar-benar terjadi di Kota Bekasi. Ada 2 kisah lagi yang mirip, dimana suami-istri menikah bertahun-tahun, kemudian diminta sholat taubat dan sedekah, akhirnya mereka diberikan anugerah momongan oleh Allah.
Intinya, jangan pernah mempercayai kata dokter.

Karena Allah lah pemilik segala kesembuhan dan pemberi kehidupan, dokter hanya manusia biasa yang mencoba diagnosis dan memberikan pengobatan berdasarkan diagnosis tersebut. Dengan bersedekah, Anda dapat membeli kesembuhan penyakit kesuburan untuk memperoleh anak. Sesungguhnya dunia itu mudah, hanya sifat bakhil yang menghalangi Anda untuk mendapatkan dunia sekaligus pahala di akhirat kelak.
Insan Kamil.

“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya.

Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.” Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya.

Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia.” kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pu menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.” Tahun berganti tahun.

Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal.
Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”
Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. “Kasihilah ibumu selagi ia masih hidup.

Tidak ada kasih dan cinta yang lebih dari segalanya selain kasih dan cinta seorang ibu untuk anaknya. Ibumu akan berbuat apa saja untuk melindungi dan menolong engkau saat dalam bahaya”.”Sekali lagi, kasihilah ibumu selagi ia masih hidup. Esok mungkin terlambat”


Lutut dan Kewajiban Untuk Sujud
eramuslim - Sesungguhnya penciptaan makhluk –termasuk di dalamnya manusia –selalu sesuai dengan kapasitas tugas dan kewajibannya. Itulah yang saya tangkap dari mutiara ceramah Bapak F.X. Rusharyanto di Yogya beberapa tahun yang lalu.

Terus terang saja, itu untuk pertama kalinya saya tersedak; antara terharu, tersenyum, dan termenung. Keterpakuan yang membuat kalimat-kalimat beliau terasa terus berngiang-ngiang di telinga saya.

“Saya mendapatkan hidayah dan masuk Islam,” katanya, “lewat mimpi.”

Waktu itu, saya tak begitu respek. Entahlah, saya selalu berpendapat dangkal pada orang-orang yang masuk Islam lewat mimpi; bertemu (katanya) Rasulullah, orang berjubah putih, dan pengalaman-pengalaman supranatural lainnya. Tentu saja –menurut saya-- hal ini tidak realistis. Saya pikir, saat seseorang menentukan langkahnya, haruslah berproses dalam pemikiran yang ilmiah.

Tetangga saya masuk Islam gara-gara (katanya) mimpi bertemu Sunan Kalijaga. Hanya sebegitu saja. Bertemu thok. Boro-boro kalau sempat berkenalan atau bertukar alamat, berjabat tangan, apalagi ngobrol. Cuma bertemu sebentar. Katanya, Sunan Kalijaga mengenakan jubah warna hijau kesukaan beliau dan sedang berjalan entah ke mana. Paginya, dia masuk Islam.

Alangkah mudahnya berganti akidah. Kalau dipikir, apa korelasi antara bertemu Sunan Kalijaga dengan memeluk agama Islam? Toh, zaman dulu banyak orang yang bertemu Sunan Kalijaga –malah –secara wadag.

Beruntung saat itu dia mimpi bertemu Sunan Kalijaga. Bagaimana kalau dia bertemu Hitler... atau Syeikh Siti Jenar? Wheladalah... bagaimana kalau dia bertemu dengan Dewa Wisnu yang –walaupun kulitnya hitam arang- namun gantengnya ngudubilah setan itu? Kalau besok dia ngelindur ketemu Dewi Kwan Im, jangan-jangan terus memeluk Konghucu, atau lebih parah, menjadi pengikut Sun Go Kong.

Kalau seseorang memutuskan memeluk Islam setelah pergulatan pikiran, nimbang-nimbang, mencari kebenaran... dan seterusnya yang akhirnya membawanya pada pemahaman yang proporsional sekaligus mantap, maka –menurut saya –keislamannya tidak perlu disangsikan. Saya acung jempol untuk orang-orang semacam itu.

Apa istimewanya mimpi? Dijadikan patokan beli nomor buntut saja masih suka ngaco, apalagi untuk urusan besar yang berkait langsung dengan akhirat. Lha kok.... Karenanya, saya selalu memandang remeh ‘dalam tanda kutip’ untuk orang-orang seperti ini. Tapi, saya juga tidak ngoyoworo. Contoh gampang saja, tetangga saya yang mimpi bertemu Sunan Kalijaga itu nyatanya sampai sekarang –walaupun Islam –tidak shalat. Kalau shalat tarawih sih iya, grubyag-grubyug pas malam bulan Ramadhan. Mungkin karena lingsem atau bagaimana, yang jelas, hidungnya sering nampang di masjid kalau bulan Ramadhan.

Saya tidak mengatakan bahwa agama terbebas dari hal-hal irrasional semacam itu. Toh, takdir dan rezeki adalah sesuatu yang tak bisa diterjemahkan secara letterlijk. Ruh, malaikat, jin... adalah mata pelajaran nonwadag dalam kerangka kegaiban yang menjadi komponen kelengkapan iman. Tapi bukan dalam arti juga agama adalah sesuatu yang mutlak irrasional. Semuanya mesti ada dimensi-dimensinya. Cuma, kok ya masih susah juga saya memaklumi orang yang masuk Islam karena ketemu orang berjubah putih dan memakai sorban.

Kembali pada materi ceramah Ustadz tadi. Singkat cerita, setiba beliau pada kalimat yang menyatakan proses masuk Islamnya, saya langsung melengos merasa tak begitu tertarik. Seperti saya katakan tadi, apa korelasi antara mimpi bertemu bertemu Sunan Kalijaga dengan masuk Islam?

Ooo... tapi tidak. Dalam ceramah yang saya ikuti dengan ogah-ogahan itu, ternyata akhirnya saya harus tertohok pada pengembaraan pemikiran yang menembus sisi-sisi ruhiyah saya. Dengarlah, mimpi apa yang begitu dahsyat telah mengubah kemudi seorang F.X. Rusharyanto ini.

“Saya mimpi bertemu ayam,” katanya.

Ayam? Benar-benar ayam? Kok, bukan Sunan siapa gitu atau kalau berani lebih heboh, ketemu Rasulullah. Ayam sehebat apa yang bisa membuat beliau masuk Islam?

“Benar-benar ayam,” lanjutnya. “Jangan dulu tertawa dengan mimpi saya yang aneh. Benar, ayam. Saya tidak bermimpi bertemu dengan Rasulullah, orang berjubah putih, atau gadis cantik yang pakai jilbab.”

Lantas, apa istimewanya ayam ini? Masih mendingan kalau mimpinya ketemu gadis memakai kerudung seperti yang suka dipajang pada bandrol jilbab.

“Ayam ini bisa ngomong.”

Ooo... bisa ngomong. Kayak film kartun, dooong? Terus, apa kaitannya dengan Islam?

“Ayam itu berkata pada saya, ‘bacalah ayat-ayat Tuhan yang ada pada lututmu.’”

Entahlah, mungkin karena agak-agak seperti dongeng fabel ini, maka saya menjadi tertarik.

“Lutut?” lanjut sang Ustadz. “Tidak ada ayat apa pun dalam lutut saya,’ begitu bantah saya pada si ayam. Lantas, ayam itu melanjutkan kalimatnya, ‘Tidakkah kauperhatikan perbedaan antara lutut ayam dan lutut manusia? Perhatikanlah wahai manusia dan bacalah. Tempurung lutut kalian diciptakan Tuhan dan diletakkan di depan, berbeda dengan lutut ayam yang diletakkan di belakang. Itu disebabkan kalian tidak diperintah Tuhan untuk mengeram. Ayam diperintahkan untuk mengeram sehingga tubuhnya disempurnakan untuk melaksanakan tugas itu.’ Cukup lama saya memikirkan kalimat ayam itu sebelum kemudian saya bertanya, ‘Lantas, apa yang diperintahkan pada manusia yang memiliki lutut di depan?’”

Nah, ini yang membuat saya mulai tertarik. Kenapa? Lantas apa jawaban si ayam?

“Ayam itu,” lanjut beliau, “mengatakan, ‘kepada manusia, Tuhan memerintahkan untuk rukuk dan sujud. Itulah kenapa lutut kalian diletakkan di depan, bentuk kesempurnaan penciptaan di mana susunan yang demikian adalah untuk melaksanakan perintah rukuk dan sujud.”

Subhanallah... betapa saya selama ini tak pernah membaca ayat yang begini indah. Lantas, berapa banyak lagi ayat yang belum dan tidak terbaca oleh pikiran saya yang lemah ini?

Sungguh, ilmu dan ayat Allah tak akan selesai ditulis kendati laut diubah menjadi tinta dan digunakan untuk menulisnya, bahkan jika didatangkan satu laut lagi sebagai tinta, dan satu laut lagi sebagai tinta, dan....

Allah, pandang-Mu sajalah pandang yang tak terhalang. Ilmu-Mu saja ilmu yang tak berujung. Setiap yang didapati pada manusia, hanyalah sepersekian debu-Mu. Ampunilah kesombongan dan kelemahan kami. Amin.

sempetin baca deh, lumayan buat renungan di siang hari....

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa,Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda,Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya,Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

12. Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

Life is a gift
Live it...
Enjoy it...
Celebrate it...
And fulfill it.

13. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu.

14. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan.

15. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya.

16. It's true you don't know what you've got until it's gone, but it's also true You don't know what you've been missing until it arrives!!!
bwt Sharing aja...
post : irpan

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja! Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang. Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!". Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.
Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung. Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda. Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.
Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari. Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi.
Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University. Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer. Andrie Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu menjadi motivator nomor satu di Indonesia.
Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama. Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.
Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andrie Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan.
BREAK YOUR BORDER . . . TOUCH THE SKY . . . !

Post : irpan

Neraka Jahannam


Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ia hanya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000 lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.kan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Israk dan Mikraj. suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.Lankan oleh Allah S.W.T."

Kisah Batu Aneh

Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya kerana apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Sabda Rasulullah mengatakan :

• "Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)

Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu :

• "Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahawa aku bersumpah bahawa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah."

Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh-tujuh batu itu di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah telah datang kiamat. Dalam mimpi itu jyga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya.
Tiba-tiba seketika batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup rupanya. Malaikat azab telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut. Tapi sanggup rupanya. Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap berusaha hendak memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak berjaya kerana batu mengikut ke mana sahaja dia pergi.

Akhirnya habislah ketujuh pintu neraka didatanginya. Para malaikat yang bertindak akan menyiksa orang-orang yang masuk neraka berusaha sekuat tenaga untuk menolak lelaki itu dalam neraka tetapi tidak berjaya. Sampai di pintu neraka nombor tujuh, neraka itu tidak mahu menerimanya kerana ada batu yang mengikutinya. Ketujuh-tujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu daripada memasuki neraka. Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman yang bermaksud :

• "Wahai hambaku, aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan aku telah menyaksikan bunyi 'syahadat' yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam syurga."

Sebaik sahaja dia menghampiri pintu syurga itu, tiba-tiba pintu syurga itupun terbuka lebar. Rupanya kunci syurga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.

SEORANG DOKTOR NEUROLOGI MENEMUI KEAJAIBAN ALLAH ........
Assalam Mu'alaikum Wbrth! Dan Salam Sejahtera! Sahabat2 semua yang Islam
dan juga yang Bukan Islam... bacalah Email ini dari sahabat yg menetap di US:

"Seorang doktor di Amerika Syarikat telah memeluk Islam kerana beberapa
keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan
penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi .
Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara Islam dan
dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan "Perubatan
Melalui Al-Qur'an" .
Kajian perubatan melalui Al-Qur'an membuatkan ubat-ubatannya berteraskan
apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Di antara kaedah-kaedah yang
digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya.
Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam,
maka doktor tersebut memberitahu bahawa semasa beliau melakukan kajian
urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang
tidak dimasuki oleh darah . Padahal setiap inci otak manusia
memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.
Setelah membuat kajian yang memakan masa, akhirnya beliau mendapati
Bahawa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia
melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan
Sembahyang!!!
Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk Beberapa sukatan yang
tertentu sahaja. Ini bermaksud bahawa darah hanya akan memasuki urat
tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwajibkan oleh
Islam......Begitulah keagungan ciptaan Allah!!!
tidak menunaikan sembahyang , akan otaknya tidak Akan dapat menerima
darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal!!!
Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk
menganuti agama Islam 'sepenuhnya' kerana sifat fitrah kejadiannya
memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini."

PETUA IMAM SYAFIE:

4 PERKARA UNTUK SIHAT
Empat perkara menguatkan badan
1. makan daging
2. memakai haruman
3. kerap mandi
4. berpakaian dari kapas

Empat perkara melemahkan badan:

1. banyak berkelamin (bersetubuh)
2. selalu cemas
3. banyak minum air ketika makan
4. banyak makan bahan yang masam

Empat perkara menajamkan mata
1. duduk mengadap kiblat
2. bercelak sebelum tidur
3. memandang yang hijau
4. berpakaian bersih

Empat perkara merusakkan mata:

1. memandang najis
2. melihat orang dibunuh
3. melihat kemaluan
4. membelakangi kiblat

Empat perkara menajamkan fikiran:

1. tidak banyak berbual kosong
2. rajin bersugi (gosok gigi)
3. bercakap dengan orang soleh
4. bergaul dengan para ulama

4 CARA TIDUR:

1. TIDUR PARA NABI
Tidur terlentang sambil berfikir tentang kejadian langit dan
bumi.
2. TIDUR PARA ULAMA' & AHLI IBADAH
Miring ke sebelah kanan untuk memudahkan terjaga untuk solat
malam.
3. TIDUR PARA RAJA YANG HALOBA
Miring ke sebelah kiri untuk mencernakan makanan yang banyak
dimakan.
4. TIDUR SYAITAN
Menelungkup/tiarap seperti tidurnya ahli neraka.

* Kalau rajin .. Tolong sebarkan maklumat ini kepada saudara
Muslim - Muslimat yang lain agar menjadi amalan kepada kita semua.Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Seorang pebisnis muda datang mengadukan masalahnya
kepada sahabat saya yang berprofesi sebagai konsultan spiritual bisnis.

Pebisnis itu membuka masalahannya dengan mengatakan,
"Pak saya memiliki adik yang sangat durhaka. Ketika
kuliah saya yang membiayai.

Ketika dia menikah saya yang menikahkan dan
menanggung semua biayanya.

Sekarang berbekal satu kwitansi atas namanya, dia
akan menggugat saya ke pengadilan.

Dalam gugatannya ia mengatakan rumah yang saya
tempati adalah milik adik saya."

Pebisnis muda itu diam sejenak sambil menarik napas
panjang.

Kemudian dia meneruskan ceritanya, "Padahal rumah
itu saya beli dengan tetesan keringat saya.
Saya nggak habis pikir, mengapa dia tega melakukan
ini. Saya minta petunjuk dari Bapak bagaimana
menundukkan adik saya.
Saya ingin agar adik saya sadar dan tidak usah
membawa permasalahan itu ke pengadilan. Saya malu
dengan banyak orang."

Kemudian konsultan bertanya, "Dari mana uang yang
kamu gunakan untuk membangun rumahmu?"
Orang itu menjawab, "Dari hasil jerih payah usaha
saya. Saya pernah punya usaha pom bensin tapi
sekarang sudah bangkrut."

Terus darimana modal usaha pom bensinmu? desak sang
konsultan. Dia terdiam.

Setelah menarik nafas panjang, dia berkata , "Modal
usaha pom bensin saya peroleh dari hasil penjualan
tanah milik ibu saya.

Saya jual tanah itu tanpa izin ibu saya. Ibu saya
kecewa, tak lama setelah kejadian itu ibu saya
dipanggil Yang Maha Kuasa."

"Itulah sebab musabab problem anda. Memulai usaha
dengan uang yang tidak bersih bahkan dengan cara
menyakiti ibu kandung anda.
Ironisnya, anda belum sempat meminta maaf kepada ibu
anda dan dia sudah meninggal dunia," jawab sang konsultan.

"Terus bagaimana saya selanjutnya?" kata orang itu.

Konsultan energik itu menjawab, "Ikhlaskan rumah itu
buat adik anda.

Kehidupan anda tidak akan berkah dengan rumah yang
merupakan buah dari menyakiti ibu anda."

Butiran jernih mengalir di pipi orang itu. Dengan
nada tersengal dia berkata, "Lalu dimana keluarga
saya harus berteduh?
Sang konsultan menjawab, "Allah , Tuhan Penguasa
Alam Maha Kaya, pasti ada jalan yang akan Dia berikan."

Sesampainya di rumah sang kakak memanggil adiknya,
"Adikku daripada kita bertengkar di pengadilan dan
hubungan persaudaraan kita rusak hanya karena rumah
ini, aku serahkan rumah ini untukmu.

Aku ikhlas. Rumah ini sebenarnya milik ibu, bukan
milik saya. Mulai hari ini, rumah ibu ini aku
serahkan sepenuhnya untukmu."

Sang adik berdiri dan kemudian memeluk sang kakak
sambil berkata, "Kakakku, rumah ini adalah rumahmu
maka ambilah.

Saya tidak akan meneruskan di pengadilan. Tinggalah
dengan damai di rumah ini bersama istri dan
anak-anak kakak.

Saya bangga menjadi adikmu. Saya tak ingin
kehilangan engkau kakakku..."
Keduanya berpelukan dengan linangan air mata di
masing-masing pipinya.

Kisah nyata di atas memberi pelajaran kepada kita
bahwa ketika kita berpikir apa yang akan saya
dapatkan (to GET) maka yang kita peroleh adalah
kegelisahan dan permusuhan.

Sebaliknya ketika kita berpikir apa yang bisa saya
berikan ( to GIVE ) maka yang kita peroleh kedamaian,
rasa hormat, rasa cinta dan persaudaraan.

Tatkala kita berpikir to GET pada hakekatnya kita
masih TERJAJAH

Terjajah oleh harta, terjajah oleh jabatan, terjajah
oleh kepentingan dan terjajah oleh gengsi.


Orang-orang yang merdeka adalah orang yang di dalam
dirinya tertanam kuat sikap to GIVE

Bila ia memiliki harta, ilmu dan karunia lainnya ia
selalu berpikir kepada siapa lagi saya harus
berbagi... berbagi...dan berbagi.


Negeri ini akan terus tumbuh, berkembang, maju
dengan diselimuti kedamaian, rasa cinta,
persaudaraan, dan kemulian bila sebagian besar
diantara kita mengembangkan sikap to GIVE ketimbang
to GET

Kita semua harus selalu berpikir, apa yang sudah
saya berikan buat anak, mitra kerja, perusahaan,
pasangan hidup, saudara, orang tua, bangsa dan Sang
Maha Pencipta? Pertanyaan itu harus selalu tertanam
kuat dalam setiap aktivitas kita sehari-hari.

Jangan kedepankan to GET dalam sikap keseharian kita.

Pada saat sebagian besar orang memiliki sikap to GIVE
kita sudah boleh mengatakan bahwa kita memang sudah MERDEKA.

1.Bangunlah sebelum matahari terbit. Kalau perlu lakukan pada pukul 2 pagi.
Hirup udara segar dan lakukan beberapa gerakan; lompat tali, lompat jauh,
atau lompat jendela tetangga. Tapi ingat jika ada yang berteriak "maliiing"
segeralah jawab "kuciiiing"

2. Biasakan minum air putih setelah bangun tidur. Juga harus rutin buang air
besar, jangan ditahan selama semingu penuh. Mandi diusahakan dua kali sehari
kalau airnya cukup, kalau tidak, ya cukup mandi keringat

3. Dalam melakukan kerja sehari hari atau saat berbisnis jangan
coba-coba berpikir untuk korupsi atau kolusi. Kecuali kepepet

4. Makan secara teratur dan hindari makanan yang mengandung lemak tinggi
seperti minyak goreng, minyak kayu putih, minyak rem dan lain-lain.
Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang berwarma hijau. Ingat,
rumput bukan sayuran dan merupakan makanan makhluk lain. Sebaiknya jangan dimakan

5. Jangan terlalu lama bergelut dengan matahari, apalagi sampai
peluk-pelukan. Bila sakit minumlah obat secara teratur. Bila sakit
berlanjut hubungi dokter. Dan kalau masih belum sembuh juga ya berdoa sajalah

6. Usahakan tidur dan istirahat yang cukup, kurang lebih delapan jam sehari.
Perhatikan waktunya, kalau waktunya kurang ya tidur lagi kalau waktunya
berlebih ya ambil saja kembaliannya.

7. Biasakan membersihkan wajah sebelum tidur dengan susu pembersih muka.
Kalau tidak ada bisa juga digunakan susu kaleng atau susu bubuk. Boleh juga
ditambahkan keju atau mentega, kalau tega.
post : irpan


Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki.
Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggallah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik.
Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah".
Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut.
Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.
Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah.
Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.
Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" .
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.
Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.
Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi ke kampung sebelah untuk mengemis.
Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali ke kampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan ke sekolah.
Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.
Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.
Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.
Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.
Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku...... ......... ...
Inti dari Cerita ini adalah:
Pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan" Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat: " Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu. .. selamanya".
post : irpan


Dahulu, warna-warna yang ada di bumi bertengkar. Semua mengklaim dirinya paling bagus, dan paling berguna. Si Hijau mengatakan, “Akulah yang terpenting. Aku simbl kehidupan dan penghargaan. Aku dipilih oleh padi, rerumputan dan pepohonan. Tanpa diriku, semua makhluk akan mati.”
Si Biru menimpali, “Jangan hanya berpikir tentang bumi. Lihatlah birunya langit dan lautan luas. Air adalah sumber kehidupan langit memberi ruang dan kedamaian.”
Si Kuning menyela, “Ah, kalian terlalu serius. Aku membawa kegembiraan dan kehangatan di dunia. Matahari berwarna kuning, juga bulan. Tanpa kehadiranku tak ada kegembiraan.”
Si Jingga tak mau kalah, “Aku simbol kesehatan dan kekuatan. Buktinya, aku dipercaya melayani kebutuhan manusia, membawa vitamin-vitamin penting bagi kehidupan. Coba lihat aku pada wortel, labu, jeruk dan papaya.”
“Aku darah kehidupan! Lambang keberanian dan cinta. Tanpaku, bumi akan kosong melompong,” sela Si Merah.
Sementara itu Si Ungu teriak, “Aku adalah warna aristocrat dan kekuatan. Para raja dan pemimpin selalu memilih warnaku untuk pakaian dan aksesori mereka.”
Pertengkaran semakin seru. Masing-masing tidak mau mengalah. Tiba-tiba muncul kilat dan gelegar suara petir disertai hujan deras. Tanpa dikomando warna-warna itu mernduk ketakutan, lalu saling mendekat mencari perlindungan.
Sang Hujan berkata, “Hei, warna-warna bodoh! Jangan bertengkar! Ketahuilah, masing-masing kalian diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda satu sama lain. Kemarilah, saling bergandeng tangan. “Warna-warna itu melakukan apa yang dikatakan sang hujan, masing-masing kalian akan terentang di udara dalam satu pelangi yang indah, sebagai peringatan bahwa kalian harus hidup bersama dalam damai.
post: irpan


Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya.
Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin orang lain ngerasa bete, nggak disayang, nggak dihargai.

Iya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman mengekspresikan cinta yang kita rasa.
Karena takut mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri, kita ragu buat bilang, "I love you".
Jadinya, kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga diri baik-baik", "belajar yang bener",
"hati-hati di jalan", "jangan ngebut", "jangan lupa makan".
Tapi, sebenernya, itu cuma opsi-opsi lain dari perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang kamu", "saya peduli sama kamu",
"kamu sangat berarti buat saya", "saya nggak mau kamu terluka".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
Ungkapan eksplisit itu penting,tapi bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting.
Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda.
Setiap perhatian yang diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin kasar.
Yang pasti, kita harus mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot atau kamar yang berantakan.
Si anak mungkin hanya mendengar omelannya.
Tapi kalo dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana.
Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan.
Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet "kuliah gratis" dari bokapnya.
Gadis itu cuma nangkep kemarahan sang bokap.
Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya.
"Kamu gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata bokapnya.
Tau nggak, itu sama aja dengan "Papa sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat Papa"
Namun sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.

Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara--hadiah ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman,dengan air mata.
Cinta nggak hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam.
Dan seringkali kita menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang lain.
Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata - kata,
tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu.
Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.

Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita.
Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai.
Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.

Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting;
kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri.
Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian.
Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tetapi berada untuk seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta.
Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan.
Nggak ada ruginya mengekspresikan diri.
Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita.
Lakukan, buat perubahan, dan hindari penyesalan.

Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga, karena mereka udah berjasa membangun diri kita yang sekarang.
Cinta memang ada untuk ditebarkan.
Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas,itulah saat hidup menjadi penuh makna.post : irpan


Beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras. Waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu juga ikan yang berhasil ia tangkap.

Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya... hup... ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan. Si ikan kecil itu meratap pada sang beruang, "Wahai beruang, tolong
lepaskan aku."

"Mengapa," tanya sang beruang.

"Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu," rintih sang ikan.

"Lalu kenapa?" tanya beruang lagi.

"Begini saja, tolong kembalikan aku ke sungai. Setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar. Di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku untuk memenuhi seleramu," kata ikan.

"Wahai ikan, kau tahu mengapa aku bisa tumbuh begitu besar?" tanya beruang.

"Mengapa?" ikan balas bertanya sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Karena aku tak pernah menyerah walau sekecil apa pun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan!" jawab beruang sambil tersenyum mantap.

"Ops!" teriak sang ikan, nyaris tersedak.

Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap : "Ohhh....Andaikan aku tidak menyia2kan kesempatan itu dulu...?"

Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita. Di saat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan; di saat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; di saat jatuh
selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; dan dalam kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita.

Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi sebuah kesempatan yang besar.

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.


Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya. Setiap pagi elang jantan datang membawa makanan untuk induk elang. Akhirnya, di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 3 anak elang yang nampak kuat berdiri.

Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yang berbentuk jelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi daging di tubuh masing-masing. Kaki kecil anak-anak elang sudah mampu berdiri tegak. Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna.

Induk elang dan elang jantan, bergantian menjaga sarang. Memastikan tak ada ular yang mengincar anak-anak elang dan memastikan anak-anak elang tak jatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon.

Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian dengan elang jantan menjaga sarang. Salah seekor anak elang bertanya:
”Kapankah aku bisa terbang seperti ayah dan ibu?”

Induk elang dan elang jantan tersenyum, bertukar pandang lalu elang jantan berkata: ”Waktunya akan tiba, anakku. Jadi sebelum waktu itu tiba, makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat serta kuat”. Usai sang elang jantan berkata, induk elang merentangkan sayapnya lalu mengepakkan kuat-kuat.

Hanya dalam hitungan yang cepat, induk elang tampak menjauhi sarang. Terlihat bagai sebilah papan berawarna coklat melayang di awan. Anak-anak elang, masuk di bawah sayap elang jantan. Mencari kehangatan kasih sang jantan.

Waktu berjalan terus, musim telah berganti dari musim dingin ke musim semi. Seluruh permukaan pulau mulai menampakan warna-warni dedaunan. Bahkan sinar mentari memberi sentuhan warna yang indah.

Anak-anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhi bulu-bulu kasar. Suatu ketika seeor anak elang berdiri di tepi sarang, ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkram tepi sarang sehingga ia meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayang dan mendekati sang anak seraya berkata: ”Rentangkan dan kepakan sayapmu kuat-kuat!”

Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang karenanya ia tak mendengar apa yang dikatakan ibunya. Elang jantan menukik cepat dari jauh dan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah. Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.

Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampu bergerak. Tubuhnya bergetar hebat. Induk elang, dengan kasih memeluk sang anak. Menyelipkan di bawah sayapnya dan memberikan kehangatan. Sesudah si anak tenang dan tak gemetar, induk elang dan elang jantan membawa si anak kembali ke sarang.

Peristiwa itu menimbulkan rasa trauma pada si anak elang. Jangankan berlatih terbang dengan merentangkan dan mengepakkan sayap. Berdiri di tepi sarang saja ia sangat takut. Kedua saudaranya sudah mulai terbang dalam jarak pendek. Hal pertama yang diajarkan induk dan elang dan elang jantan adalah berusaha agar tidak mendarat keras di dataran.

Lama berselang setelah melihat e dua saudaranya berlatih, si elang yang pernah jatuh bertanya pada ibunya:
”Adakah jaminan aku tidak akan jatuh lagi?”
”Selama aku dan ayahmu ada, kamilah jaminanmu!” jawab si induk elang dengan penuh kasih.
”Tapi aku takut!’ ujar si anak
”Kami tahu, karenanya kami ta memaksa.” Jawab si induk elang lagi.
”Lalu apa yang harus kulakukan agar aku beraai?” tanya si anak
”Untuk berani, kamu harus menghilangkan rasa takut!”
”Bagaimana caranya?”
”Percayalah pada kami!” Ujar elang jantan yang tiba-tiba sudah berada di tepi sarang.

Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba si anak elang bertanya lagi.
”Menurut ibu dan ayah, apakah aku mampu terbang keseberang lautan?”
Dengan tenang si elang jantan berkata: ”Anakku kalau kau tak pernah merentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak pernah tahu, apakah kamu mampu atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri!”

Lalu si induk elang menambahkan: ”Mulailah dari sekarang, karena langkah kecilmu akan menjadi awal perubahan hidupmu. Semua perubahan di mulai dari langkah awal, anakku!”

Si anak elang diam tertegun, memandang takjub pada induk elang dan elang jantan. Kini ia sadar, tak ada yang tahu kemampuan dirinya selain dirinya sendiri. Kedua orang tuanya hanya memberikan jaminan mereka ada dan selalu ada, jika si anak memerlukan.

Didorong rasa bahagia akan cinta kasih orang tuanya, si elang kecil berjanji akan berlatih dan mencoba. Ketika akhirnya ia menggantikan elang jantan menjadi pemimpin keselamatan para penghuni negeri burung, maka tahulah ia, bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah di mulai saat tekad terbangun untuk melangkah. Sukses itu tak pernah ada kalau hanya sebatas tekad. Tapi tekad itu harus diwujudan dengan tindakan nyata walau di mulai dari langkah yang kecil.

Mulailah rentangkan dan kepakkan sayap kemampuanmu, maka dunia ada digenggamanmu! (Senyum_ibu, 31 Juli 2009) post : irpan
__.

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yangbahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalumengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, mengganggu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf,dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar aja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."

Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik.

Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar.Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya.

Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya.

Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun nak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya.



Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka.

Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand,dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya.Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir, Dia meninggal dunia dengan airmata dipipinya.


Apa yang saya ingin coba katakan pada anda, waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh.

Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah!

Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera.

Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dan cinta dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahuv dia, hari ini tidak pernah akan datang.

Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :

"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahawa engkau sanggup meninggalkan BICARA bohong?"

"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :

"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."

Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.

"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :

"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.


Apakah Anda sering mendengar orang-orang yang mengatakan

"saya tidak sanggup"

"saya tidak bisa"

"saya orang miskin, tidak mungkin bisa keluar negeri"

"saya hanya tamatan SD, bisa bertahan hidup saja sudah cukup"

"mau beli mobil, mimpi kali ya?"

"mimpi jangan tinggi-tinggi, kalau jatuh sakit"

"hidup mengalir saja, nggak usah aneh-aneh"

dan lain-lain.

Bila kita perhatikan, ada banyak sekali orang di sekitar kita, yang dulunya mereka bukan siapa-siapa, tetapi dalam beberapa tahun kedepan mereka menjadi orang yang sangat luar biasa, orang yang sukses.

Seperti Andrie Wongso misalnya, orang yang tidak tamat SD tapi bisa

menjadi motivator yang sukses. Atau Tukul Arwana, yang sekarang lagi

ngetop sebagai pembawa acara Empat Mata di Trans 7.

Pernahkah Anda berpikir, mengapa mereka bisa sedangkan banyak orang lain yang tidak bisa? Sebenarnya, apa yang membedakan mereka yang sukses dan mereka yang tidak sukses?

Saya pernah membaca buku Berpikir dan Berjiwa Besar karangan David

J.S, ada satu kalimat dalam buku itu yang mengatakan, "Jika Anda

percaya Anda bisa, maka Anda pasti bisa". Apa maksudnya?

Sebenarnya kemampuan manusia itu tidak terbatas. Yang membatasi

kemampuan manusia adalah pikiran manusia itu sendiri. Jika pikiran

Anda mengatakan Anda tidak sanggup, maka Anda tidak akan sanggup. Tapi jika pikiran Anda mengatakan Anda bisa, maka Anda pasti bisa.

Segala sesuatu berawal dari pikiran. Manusia selalu berpikir dulu baru

bertindak. Jika belum apa-apa pikiran Anda mengatakan tidak sanggup,

itu berarti Anda membatasi kemampuan Anda. Ingat, apapun latar

belakang Anda, siapapun Anda saat ini, tidak akan mempengaruhi masa

depan Anda.

Jadi jangan takut untuk berpikir besar. Karena jika Anda berpikir besar, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang besar. Jangan batasi pikiran Anda, yakinlah bahwa kemampuan Anda tidak terbatas.

Bebaskan pikiran Anda!

;;